Cara kerja motor 3 phasa :

Jumat, 22 April 2011

Cara kerja motor 3 phasa :

1. Motor 3 phasa akan bekerja atau berputar apabila sudah di hubungkan dalam hubungan tertentu

2. Mendapatkan tegangan (jala-jala atau power atau sumber) sesuai dengan kapasitas motornya

Bekerjanya motor hanya mengenal 2 yaitu :

1. Motor bekerja bintang atau star ( Y )

Berarti motor harus dihubungkan bintang baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian

kontrol.

2. Motor bekerja segitiga atau delta ( ∆ )

Berarti motor harus dihubungkan segitiga baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian

kontrol.

Kecuali :

Masing-masing yang berkapasitas tinggi diatas 10 Hp maka motor tersebut wajib bekerja Segitiga (∆) dan

harus melalui rangkaian kontrol Star Delata baik secara : mekanik, manual, konfensional, digital ; PLC.

Dimana bekerja awal (star) motor tersebut bekerja Bintang hanyaϖ sementara; selang beberapa waktu

barulah motor bekerja Segtiga, barulah motor boleh di bebani.

A. Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang/star ( Y ), yaitu :

1. Cukup mengkopel / menghubungkan salah satu dari ujung-ujung kumparan phasa menjadi satu.

2. Sedangkan yang tidak dihubungkan menjadi satu, kita hubungkan ke sumber tegangan.

B. Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga/delta ( ∆ ), yaitu :

1. Ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa III.

2. Ujung pertama dari kumparan phasa II di hubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa I.

3. Ujung pertama dari kumparan phasa III di hubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa II.

4. Sedangkan untuk sumber tegangan terserah kita menghubungkannya boleh melalui ujung-ujung kedua.

Prinsip Kerja Motor 3 Phasa

Dari Terjadinya Slip

- Jika kumparan 3 phasa dari moor 3 phasa di hubungkan dengan jala-jala 3 phasa maka pada kumparan

stator tersebut timbul medan magnet putar ηs ( putaran sinkron ).

Medan magnet ηs ini memotong batang-batang pada konduktor tersebut di hubungkan singkat maka

akan terjadi arus induksi pada batang tersebut sehingga menghasilkan medan magnet pada batang

tersebut.

- Medan magnet pada rotor berinteraksi dengan medan magnet pada stator terjadilah putaran ηr (

putaran rotor ).

Karena prosesnya berdasarkan induksi, maka motor ini disebut motor induksi. Syaratnya ηr tidak sama

dengan ηs. Berarti terjadi perbedaan antara ηr dan ηs yang disebut SLIP. (dinyatakan dengan % )

SLIP ( % ) = (ηs- ηr)/ηs x 100%

DAYA LISTRIK

Satu Phasa :

Daya aktif / nyata

Daya aktif I . V . Cos Q ( Watt )

Daya semu P Apparent V . I ( VA )

Daya Reaktif I . V . Sin Q ( VAR )

Tiga Phasa :

Daya Aktif √3 . I .V . Cos Q

Daya Semu √3 . I .V

Daya Reaktif √3 . I .V . Sin Q

Masalah Motor 3 Phasa

Apa yang menyebabkan elektro motor terbakar, korslet, putus atau njebluk ?? Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan terbakarnya sebuah elektro motor (selanjutnya disebut elmot), Overload, Single Phassing, Bearing Problem, Terkontaminasi, Rotor Problem, Usia Pakai dan lain lain. Beberapa symtom tersebut akan menimbulkan efek perubahan arus yang mengalir dan "PANAS" bila hal itu terjadi, seperti Overload dan Single Phassing.

Panas ini akan berpengaruh langsung dengan insulasi motor yang mengakibatkan short dan terbakar.Panas juga juga berpengaruh dengan usia elmot. Jika sebuah elmot beroperasi 10 deg C diatas operating temperature, maka usia elmot akan berkurang 50%. Untuk menghindari problem tersebut digunakan elmot protection yang berupa fuse, thermal overload relay (TOR/OCR) yang banyak dipakai dan motor protection jenis lain.

Single Phassing

Single Phassing atau PhasselossPhasseloss berarti salah satu dari 3 line supply terputus. Kondisi phaseloss merupakan keadaan terburuk dari unbalance voltage.Jika elmot beroperasi saat terjadi phaseloss, ia akan terus berusaha berputar dengan daya yang sama untuk memutar beban. Elmot akan terus berusaha memutar beban sampai motor terbakar atau starter TRIP !

Penyebab terjadinya phaseloss adalah sbb :

1. Loss kontak pada starter (MCCB/NFB, Contactor atau terminal).

2. Thermal Overload relay yang terputus salah satu fasanya.

3. Salah satu fuse terputus.

Jika terjadi phaseloss maka, dua phase yang lain akan dialiri arus setidaknya 1.73X dari arus normal(silakan dihitung dengan persamaan star-delta). Misal untuk elmot dengan aplikasi ringan dibebani 70%, saat terjadi phaseloss arus akan naik menjadi 120% FLA. Misalkan setting overload pada 125% FLA maka "SAY GOOD BYE" pada elmot tersebut.

Voltage Unbalance

Jika tegangan diantara tiga phasa adalah sama, arus yang mengalir akan sama pula disetiap phasanya. NEMA standart merekomendasikan untuk elmot dan generator maksimum unbalance tegangan adalah 1%.Saat terjadi unbalance, arus elmot akan naik dan jika berjalan terus menerus elmot akan terbakar.

Batasan 1% tersebut bisa diatasi dengan menurunkan beban elmot. Jika beban elmot diturunkan maka toleransi unbalance tegangan bisa lebih longgar.
* Saat Unbalance 1%, penurunan beban menjadi 98 %

* Saat Unbalance 2%, penurunan beban menjadi 95 %

* Saat Unbalance 3%, penurunan beban menjadi 88 %

* Saat Unbalance 4%, penurunan beban menjadi 82 %

* Saat Unbalance 5%, penurunan beban menjadi 75 %

Unbalance tegangan bisa disebabkan beberapa hal berikut :

1. Beban Single Phase yang tidak seimbang di setiap phase.

2. Jaringan Delta terputus.3. Terjadi phaseloss di trafo.

4. Tap setting trafo yang tidak tepat.

5. Power Faktor Corecction tidak sama atau off-line.

Adapun untuk mengetahui unbalance tegangan sebagai berikut:

1. Hitung tegangan rata -rata.

Vtot = (Vr + Vs + Vt)/3

2. Cari selisih terbesar antara tegangan rata-rata dengan tegangan line.

Vd = V - Vtot

3. Unbalance % = (Vd/Vtot) X 100%

Cara Kerja Monitor LCD


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPNsDLbO04tffZsHogVK9arDW7GsgY3Un_-jjOEUS46PWW1OiEsw2W9dqwLrnkD9xlUuC8eC4FmQjiyECAw-8SWH5XfveTss4kcUZ-s272XQDi2N2RzBBjOecqA-sWSO8p1STH9pI2vTg/s320/LCD+1.gif

LCD merupakan singkatan dari Liquid Crystal Display. Secara sederhana LCD terdiri dari dua bagian utama yaitu backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah lampu. Lampu Backlight ini biasanya berwarna putih. Cara kerjanya sebagai berikut : kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus spektrum cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus spektrum cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu maka kristal cair ini dapat berubah sudutnya. Karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna sesuai dengan sudut yang terbentuk kristal cair tadi. Kristal cair bekerja seperti tirai pada jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil seluruhnya di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus sehingga otomatis layar akan kelihatan berwarna hitam. Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmpvln6ChLXpmpcEtmJsmxN94cwaSNPnlxFOXywNwBXH89xYC55s1Lsbv7wAalFA7SstzwauYLe7TrENNHnUg4LdO3sTDpE-OVlvclwWSCRebAVtw1OraMtXnPMvx2elJPzWfjP297zO0/s320/LCD+2.gif
Untuk mengatur level gelap/terang (brightness) caranya dalah sebagai berikut : pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk
mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.

LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat. Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat misal sedang memutar film akan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.

Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang. Inilah yang menjadi salah satu kekurangan / kerugian monitor LCD.

Cara Kerja Monitor LCD


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPNsDLbO04tffZsHogVK9arDW7GsgY3Un_-jjOEUS46PWW1OiEsw2W9dqwLrnkD9xlUuC8eC4FmQjiyECAw-8SWH5XfveTss4kcUZ-s272XQDi2N2RzBBjOecqA-sWSO8p1STH9pI2vTg/s320/LCD+1.gif

LCD merupakan singkatan dari Liquid Crystal Display. Secara sederhana LCD terdiri dari dua bagian utama yaitu backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah lampu. Lampu Backlight ini biasanya berwarna putih. Cara kerjanya sebagai berikut : kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus spektrum cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus spektrum cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu maka kristal cair ini dapat berubah sudutnya. Karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna sesuai dengan sudut yang terbentuk kristal cair tadi. Kristal cair bekerja seperti tirai pada jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil seluruhnya di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus sehingga otomatis layar akan kelihatan berwarna hitam. Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmpvln6ChLXpmpcEtmJsmxN94cwaSNPnlxFOXywNwBXH89xYC55s1Lsbv7wAalFA7SstzwauYLe7TrENNHnUg4LdO3sTDpE-OVlvclwWSCRebAVtw1OraMtXnPMvx2elJPzWfjP297zO0/s320/LCD+2.gif
Untuk mengatur level gelap/terang (brightness) caranya dalah sebagai berikut : pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk
mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.

LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat. Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat misal sedang memutar film akan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.

Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang. Inilah yang menjadi salah satu kekurangan / kerugian monitor LCD.