Minggu, 09 Januari 2011

http://bharegaeverafter.wordpress.com/category/materi-pmr/page/3/
http://affandiincmedia.blogspot.com/2010/01/pengetahuan-teknik-kepramukaan-2.html
http://pmrdellas.blogspot.com/2010/07/patah-tulang-dan-pembidaian.html

Kepemimpinan

Kamis, 06 Januari 2011

Memimpin adalah usaha untuk memotivasi dan mengubah potensi yang ada menjadi realitas”.

Tipe Kepemimpinan

1. Kepemimpinan Positif
Pemimpin menganggap bahwa manusia pada hakekatnya bersedia untuk melakukan tugas dengan baik asal diberi kesempatan dan dorongan yang cukup.

2. Kepemimpinan Negatif
Pemimpin menganggap bahwa manusia harus dipaksa untuk mau bekerja dan menjadi produktif.

3. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin memusatkan kekuasaan dan keputusan.

4. Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin mendelegasikan wewenang kepada bawahan.

5. Kepemimpinan yang Lepas
Pemimpin bergantung sepenuhnya pada kelompok yang dipimpinnya.

Keterampian dalam Kepemimpinan

1. Keterampilan teknis
Kemampuan untuk mengerjakan aktivitas tertentu.

2. Keterampilan mengelola manusia
Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain secara efektif dan membangun kerjasama yang baik dalam kelompok yang dipimpinnya.

3. Keterampilan konseptual
Kemampuan untuk melihat usaha sebagai suatu keseluruhan terpadu.

Faktor yang mempengaruhi Gaya Kepemimpinan

1. Kharisma pribadi pemimpin
Intelegensia
Emosi yang stabil
Mempunyai motivasi dari dalam

2. Orang yang dipimpin
Tingkat kreativitas, inisiatif dan dinamisme dalam kelompok mempengaruhi gaya kepemimpinan yang diterapkan.

3. Situasi / Lingkungan
Tiap perubahan situasi membutuhkan perubahan dalam gaya kepemimpinan. Ini juga berarti bahwa seorang pemimpin harus fleksibel serta mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan.

Fungsi Pemimpin Kelompok

1. berinisiatif
a. megajukan tugas dan tujuan
b. mengemukakan masalah yang timbul dalam kelompok
c. menyarankan cara atau ide untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah (pemecahan masalah)

2. mencari informasi
a. Meminta fakta atau keterangan benar yang ada kaitannya dengan tugas kelompok.
b. Meminta penjelasan dari pihak lain seandainya diperlukan oleh kelompok
c. Mengajukan saran yang bersifat membangun dan positif
3. memberi informasi
a. Menambah fakta
b. Menambah penjelasan yang masih diperlukan
c. Mengemukakan pendapat secara rasional
d. Memberikan contoh teladan berdasarkan pengalamannya.
4. mengatur, mengarahkan
a. Menafsirkan atau mengembangka ide yang dicetuskan
b. Memperjelas hal-hal yang kabur
c. Menjelaskan istilah yang digunakan
d. Merinci masalah yang ada
5. menyimpulkan
a. Mengumpulkan pendapat yang saling terkait
b. Menyimpulkan saran setelah didiskusikan dengan kelompok
c. Mengajukan kepada kelompok konsep keputusan untuk disetujui atau ditolak
6. membantu, mendukung
a. Menciptakan suasana persahabatan, kesetiakawanan, saling pengertian, saling memberi dan menerima
b. Menghargai setiap anggota dan pendapatnya
7. menjaga saluran komunikasi
a. Menggalang partisipasi anggota kelompok
b. Menyelelaraskan pandangan yang berbeda dan menengahi pertikaian yang ada
c. Mengusahakan adanya kompromi yang sehat dan positif

Apa yang harus teman-teman lakukan sebagai pemimpin dalam PMR ?
a. Anggota PMR Mula : memberikan contoh perilaku hidup sehat kepada teman sebaya (peer leader).
b. Anggota PMR Madya : memberikan motivasi atau dukungan untuk melakukan perubahan perilaku hidup sehat kepada teman sebaya (peer support).
c. Anggota PMR Wira : menjadi pendidik tenaga sebaya perilaku hidup sehat (peer educator).

Menyampaikan Pesan

Diskusi, berbicara bahkan pada saat saling memandang atau lainnya sebenarnya apa yang kita lakukan tersebut adalah mencoba menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Proses penyampaian inilah yang disebut dengan komunikasi.

Proses Komunikasi :
Satu arah
Dua arah

Cara berkomunikasi, dibagi menjadi :
a. Verbal, komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan atau tulisan.
b. Non Verbal, komunikasi yang dilakukan dengan bahasa gerak tubuh, bahasa isarat maupun ekspresi wajah.

Unsur-unsur yang harus ada dalam komunikasi adalah :
a. Komunikator (pengirim pesan)
b. Pesan
c. Media / saluran
d. Komunikan (penerima pesan)
e. Umpan balik (feedback)

Hal-hal yang mendukung komunikasi adalah :
a. kenali diri sendiri
b. kenali orang lain
c. mau mendengarkan
d. memberi pernyataan yang jelas
e. memberi umpan balik
f. mau membuka diri.

Hal-hal yang menghambat komunikasi adalah :
a. egois
b. pemarah
c. hubungan yang tidak serasi antar pengirim dan penerima
d. pengalaman lampau yang tidak baik
e. lingkungan yang buruk
f. membeda-bedakan status sosial
g. permusuhan
h. kharisma
i. stereotip
j. bela diri

Kerjasama

Adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.

Unsur-unsur Kerjasama
1. adanya tujuan yang sudah ditetapkan bersama
2. ada pengaturan dan pembagian tugas yang jelas
3. ada koordinasi
4. kesediaan bekerja sambil memperhatikan dan menolong teman lainnya
5. ada manfaat yang dirasakan semua pihak/orang yang terlibat.

Manfaat dari kerjasama adalah :
a. Tugas dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih cepat.
b. Pekerjaan yang berat menjadi ringan.
c. Bisa lebih akrab dengan teman-teman.

Faktor pendukung kerjasama adalah :
a. Masing-masing pihak menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing
b. Sama-sama paham tujuan kerjasama.
c. Terbuka.
d. Ada yang mau jadi koordinator.

Faktor yang menghambat kerjasama adalah :
a. Tidak bertanggung jawab.
b. Egois (mau menang sendiri).
c. Curiga atau suka mencurigai.
d. Tidak bisa membedakan antara kerjasama dan sama-sama kerja.

Kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi kearah tujuan bersama.
Motivasi adalah sesuatu yang mendorong kita untuk mau berbuat dan berusaha.

TRI BAKTI PMR

1. Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat.
Ingin jadi remaja yang berkarakter bersih dan sehat ? benar banget kalau teman-teman milih gabung di PMR. Karena di PMR kita belajar tentang pertolongan pertama, remaja sehat peduli sesama, kesehatan remaja, ayo siaga bencana dan donor darah sukarela.

2. Berkarya dan Berbakti di Masyarakat.
Karena kita mahluk sosial, maka kehidupan kita gak pernah lepas dengan orang lain. Udah tahukah kalau membantu sesame itu penting ?. dan yang lebih penting, membantu sesama itu menyenangkan lho. Ngga salah lagi kalau teman-teman gabung di PMR, karena disini memang tempat berkumpulnya remaja yang peduli, kreatif dan bersahabat.

3. Mempererat Persahabatan Nasional dan Internasional.
Pengen punya banyak temen ? dengan gabung di PMR, kita akan belajar bagaimana menjalin persahabatan dengan orang lain.

Palang Merah Remaja

Sejarah Palang Merah Remaja

Dibentuk pada Kongres PMI pada Januari 1950 di Jakarta. PMR dulu bernama Palang Merah Pemuda, 1 Maret 1950. Secara resmi berkembangnya PMR di sekolah didasari Surat Edaran Dirgen Pendidikan No. 11-052-1974, pada tanggal 22 Juni 1974.

Syarat-syarat menjadi anggota PMR

Berikut ini adalah syarat-syarat untuk menjadi anggota PMR.

  1. Warga Negara Indonesia.
  2. Berusia 7 tahun sampai dengan 21 tahun.
  3. Dapat membaca dan menulis.
  4. Atas kemauan sendiri, tanpa paksaan maupun tekanan dari orang lain, ingin menjadi anggota PMR.
  5. Mendapat persetujuan dari orang tua atau wali.
  6. Sebelum menjadi anggota penuh, bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diharuskan.
  7. Bersedia melaksanakan tugas kepalangmerahan selaku anggota PMR secara sukarela.

Hak keanggotaan

Hak keanggotaan berakhir apabila:

  1. Meninggal dunia
  2. Merugikan nama dan kedudukan PMR khususnya, dan PMI umumnya.

PATUT

Isi dari PATUT:

P : Penolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak

A : Amankan Korban

T : Tandai tempat kejadian

U : Usahakan panggil bantuan

T : Tangani korban (dengan P3K) mulai dari luka yang paling serius atau membahayakan keselamatan korban

Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Internasional

  1. Kemanusiaan
  2. Kesamaan
  3. Kenetralan
  4. Kemandirian
  5. Kesukarelaan
  6. Kesatuan
  7. Kesemestaan

Tribakti Palang Merah Remaja

  1. Meningkatkan ketrampilan hidup sehat.
  2. Berkarya dan berbakti di masyarakat.
  3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional

Mars Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia

Sumber kasih umat manusia

warisan luhur nusa dan bangsa

Wujud nyata mengayom Pancasila

Gerak juangnya ke seluruh Nusa

Mendharmakan bakti bagi ampera

Tunaikan tugas suci, tujuan PMI, di Persada Bunda Pertiwi

untuk umat manusia di seluruh dunia

PMI mengantarkan jasa

Faktor-Faktor yang dilatih dalam pendidikan ke-PMR-an:

  • Fisik
  • Mental
  • Kreatifitas/Otak

Pertolongan Pertama

Pelaksanaan pertolongan pertama

  1. Periksa kesadaran
  2. Periksa pernapasan
  3. Periksa apakah ada tanda-tanda pendarahan
  4. Periksa keadaan lokal atau keadaan sekitar

Peralatan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)

  1. Bahan membersihkan tangan. Contoh: Sabun, alkohol.
  2. Obat pencuci luka. Contoh: Rivanol, alkohol.
  3. Obat pengurang rasa sakit. Contoh: Parasetamol.
  4. Wewangian untuk menyadarkan korban. Contoh: Cologne, minyak angin.
  5. Pembalut gulung
  6. Mitela
  7. Kapas
  8. Plester
  9. Kain kassa/ kain steril
  10. Gunting
  11. Pinset

Pelajaran Membuat Tandu

  1. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan: tambang, bambu untuk pegangan tangan
  2. Membuat simpul jangkar dan simpul pangkal
  3. Mengencangkan dan menguatkan tandu agar bisa ditempati oleh korban

Pelajaran Evakuasi korban

  1. Bagaimana cara mengangkat korban ke tandu
  2. Cara mengangkat korban dengan 2 orang atau lebih.
  3. Cara mengangkat korban sendiri

Urutan apél

Urutan apél yang digunakan dalam PMR

  1. Pemimpin apél memasuki lapangan apél.
  2. Pemimpin apél menyiapkan barisan.
  3. Pembina apél memasuki lapangan apél.
  4. Penghormatan kepada Pembina apél dipimpin oleh pemimpin apél.
  5. Laporan pemimpin apél kepada pembina apél bahwa apél akan segera dimulai.
  6. Pembacaan 7 prinsip dasar Gerakan Palang Merah Internasional.
  7. Pembacaan Tribakti Palang Merah Remaja.
  8. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan Mars Palang Merah Indonesia.
  9. Amanat Pembina, peserta diistirahatkan.
  10. Peserta disiapkan.
  11. Pembacaan doa.
  12. Laporan pemimpin apél kepada Pembina apél bahwa apél telah selesai.
  13. Penghormatan umum kepada Pembina apél.
  14. Pembina apél diperkenankan meninggalkan lapangan apél.
  15. Peserta dibubarkan.


Petugas apél

  1. Protokol
  2. Pemimpin upacara
  3. Petugas pembaca 7 prinsip dasar gerakan Palang Merah Internasional
  4. Petugas pembaca Tribakti Palang Merah Remaja
  5. Petugas dirijen dalam menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’ dan ‘Mars Palang Merah Indonesia’.

Selain itu, juga dibutuhkan pembina dan peserta apél.

BHD (BANTUAN HIDUP DASAR)DAN RJP (RESUSITASI JANTUNG PARU)

BHD (BANTUAN HIDUP DASAR)DAN RJP (RESUSITASI JANTUNG PARU)

Sistem pernapasan dan sirkulasi

a. Sistem pernapasan, fungsi :
Mengambil oksigen
Mengeluarkan CO2
Menghangatkan dan melembabkan udara ( hidung )

Susunan saluran napas :
1. Mulut/hidung
2. Faring
3. Larings
4. Trakea
5. Bronkus
6. Bronkiolus
7. Alveolus (tempat pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru).

b. Sistem sirkulasi, fungsi :
Alat angkut : O2, CO2, zat nutrisi, zat sampah.
Pertahanan tubuh terhadap penyakit dan racun
Mengedarkan panas ke seluruh tubuh
Membantu membekukan darah bila terjadi luka

Sistem sirkulasi, terdiri dari :
1. Jantung
2. Pembuluh darah ( arteri, vena, kapiler )
3. Darah dan komponennya ( sel darah merah, sel darah putih, keping darah, plasma )
4. Saluran limfe

Pengertian mati klinis dan mati biologis

Mati klinis :
Tidak ditemukan adanya pernapasan dan denyut nadi, bersifat reversibel, penderita punya kesempatan waktu 4-6 menit untuk dilakukan resusitasi tanpa kerusakan otak.

Mati biologis :
Biasanya terjadi dalam waktu 8-10 menit dari henti jantung, dimulai dengan kematian sel otak, bersifat irreversibel. ( kecuali berada di suhu yang ekstrim dingin, pernah dilaporkan melakukan resusitasi selama 1 jam/ lebih dan berhasil ).

Tanda-tanda pasti mati :
a. Lebam mayat
b. Kaku mayat
c. Pembusukan
d. Tanda lainnya : cedera mematikan.

Empat Komponen Rantai Survival :
a. Kecepatan dalam permintaan bantuan
b. Resusitasi jantung paru ( RJP )
c. Defibrilasi
d. Pertolongan hidup lanjut

Tiga Komponen Bantuan Hidup Dasar :
a. A (Airway Control) : penguasan jalan napas
b. B (Breathing Support) : bantuan pernapasan
c. C (Circulatory Suport) : bantuan sirkulasi (pijatan jantung luar) dan menghentikanperdarahan besar.

Dua macam penyebab utama sumbatan jalan napas :
a. Lidah : ( pada orang dewasa yang tidak ada respon )
b. Benda asing : ( pada bayi dan anak kecil )

Dua macam cara membuka jalan napas
a. Teknik angkat dagu-tekan dahi : (bila tidak ada trauma kepala,leher, tulang belakang).
b. Perasat pendorongan rahang bawah : (jaw thrust maneuver)

Cara memeriksa napas
Dengan cara LDR ( lihat, dengar, rasakan ) selama 3-5 detik.
Dua Teknik untuk membersihkan jalan napas :
a. Menempatkan posisi pemulihan
b. Sapuan jari

Mengenali sumbatan jalan napas
1. Sumbatan parsial : penderita berupaya untuk bernapas, mungkin disertai bunyi napas tambahan
seperti mengirik, mengorok, kumur, dll.
2. Sumbatan total : penderita sulit bernapas dan akhirnya akan kehilangan kesadaran.

Cara mengatasi sumbatan jalan napas pada berbagai penderita
Sumbatan jalan napas total dapat diatasi dengan Perasat Heimlich (Heimlich Manuveur), yaitu :
a. Hentakan perut : letak kompresi pada pertengahan antara pertemuan iga kanan/kiri dengan pusar.
b. Hentakan dada : letak kompresi pada pertengahan tulang dada

Prinsip dasar bantuan pernapasan
Dua Teknik bantuan pernapasan :

1. Menggunakan mulut penolong :
a. mulut ke masker RJP
b. mulut ke APD
c. mulut ke mulut/ hidung

2. Menggunakan alat bantu : kantung masker berkatup (BVM/ Bag Valve Mask)
Bahaya bagi penolong dalam pemberian napas dari mulut ke mulut ;
a. penyebaran penyakit
b. kontaminasi bahan kimia
c. muntahan penderita

Frekwensi pemberian napas buatan untuk masing-masing kelompok umur penderita.
a. Dewasa : 10-12 x pernapasan / menit, masing-masing 1,5-2 detik
b. Anak(1-8 th) : 20 x pernapasan / menit, masing-masing 1-1,5 detik
c. Bayi (0-1 th) : lebih dari 20 x pernapasan / menit, masing-masing 1-1,5 detik
d. Bayi baru lahir : 40 x pernapasan / menit, masing-masing 1-1,5 detik

Tanda pernapasan adekuat, kurang adekuat dan tidak bernapas :

1. Tanda pernapasan adekuat :
a. Dada dan perut naik turun sirama dengan pernapasan
b. Penderita tampak nyaman
c. Frekuensi cukup ( 12-20x/menit )

2. Tanda pernapasan kurang adekuat :
a. Gerakan dada kurang baik
b. Ada suara napas tambahan
c. Kerja oto bantu napas
d. Sianosis ( kulit kebiruan )
e. Frekuensi napas kurang/ berlebih
f. Perubahan status mental

3. Tanda tidak bernapas :
a. Tidak ada gerakan dada / perut
b. Tidak terdengar aliran udara melalui mulut / hidung
c. Tidak terasa hembusan napas dari mulut / hidung.

Prinsip dasar Bantuan Sirkulasi
Bantuan sirkulasi dilakukan dengan pijatan jantung luar, kedalaman PJL :
a. Dewasa: 4 – 5 cm
b. Anak dan bayi : 3 – 4 cm
c. Bayi : 1,5 – 2,5 cm

Prinsip Resusitasi Jantung Paru (RJP)
Tindakan RJP merupakan gabungan dari ketiga komponen A, B, dan C.
Sebelum melakukan RJP, penolong harus memastikan :
a. Tidak ada respon
b. Tidak ada napas
c. Tidak ada nadi
d. Alas RJP harus keras dan datar

a. Dua macam rasio pada RJP

1. Dewasa dikenal 2 rasio :
a. 2 penolong : 15:2 (15 kali PJL, 2 kali tiupan) per siklus
b. 1 penolong : 5:1 (5 kali PJL, 1 kali tiupan) per silkus

2. Anak dan bayi hanya dikenal 1 rasio : 5:1 ( 5 kali PJL, 1 kali tiupan ) per silkus

Catatan : untuk rasio pada tindakan RJP terjadi perubahan, tetapi karena buku acuannya
belum diterbitkan, maka dari redaksi GHIENT belum berani menampilkannya.

b. Prinsip penekanan pada Pijatan Jantung Luar
Pijatan jantung luar bisa dilakukan karena jantung terletak diantara tulang dada dan tulang punggung.
Letak titik pijatan pada PJL :
1. Dewasa : 2 jari diatas pertemuan iga terbawah kanan/kiri, menggunakan 2 tangan.
2. Anak : 2 jari diatas pertemuan iga terbawah kanan/kiri, menggunakan 1 tangan.
3. Bayi : 1 jari dibawah garis imajiner antara kedua puting susu bayi,
menggunakan 2 jari ( jari tengah dan jari manis )

c. Enam tanda RJP dilakukan dengan baik
1. Saat melakukan PJL, suruh seseorang menilai nadi karotis, bila ada denyut maka berarti tekanan
kita cukup baik.
2. Gerakan dada naik/turun dengan baik saat memberikan bantuan napas.
3. Reaksi pupil mata mungkin kembali normal
4. Warna kulit penderita berangsu-angsur kembali membaik
5. Mungkin ada reflek menelan dan bergerak
6. Nadi akan berdenyut kembali

d. Lima macam komplikasi yang dapat terjadi pada RJP :
1. Patah tulang dada/ iga
2. Bocornya paru-paru ( pneumothorak)
3. Perdarahan dalam paru-paru/ rongga dada ( hemothorak )
4. Luka dan memar pada paru-paru
5. Robekan pada hati

e.Empat keadaan dimana tindakan RJP di hentikan, yaitu :
1. penderita pulih kembali
2. penolong kelelahan
3. diambil alih oleh tenaga yang sama atau yang lebih terlatih
4. jika ada tanda pasti mati

f.Kesalahan pada RJP dan akibatnya

KESALAHAN AKIBAT

1. Penderita tdk berbaring pd bidang keras PJL kurang efektif

2. Penderita tidak horisontal Bila kepala lbh tinggi, darah yg ke otak berkurang

3. Tekan dahi angkat dagu, kurang baik Jalan napas terganggu

4. Kebocoran saat melakukan napas buatan Napas buatan tidak efektif

5. Lubang hidung kurang tertutup rapat dan Napas buatan tidak efektif
mulut penderita kurang terbuka

6. Tekanan terlalu dalam/ terlalu cepat Patah tulang, luka dalam paru-paru

7. Rasio PJL dan napas buatan tidak baik Oksigenasi darah kurang